Rabu, 26 September 2012

ARTIKEL BAHASA SEBAGAI ALAT PENCARI KERJA


BAHASA SEBAGAI ALAT PENCARI KERJA
Bahasa merupakan suatu tutur kata yang kita gunakan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa sangat penting sebagai alat pencari kerja karena setiap perusahaan ingin memiliki pekerja yang pandai dalam menggunakan bahasa di dunia kerja atau bisnis. Hal ini disangat utamakan untuk memudahkan berkomunikasi dengan mitra kerjanya. Pada interview calon pelamar kerja harus mampu berbasa yang baik karena ini merupakan salah satu standar perusahaan dalam menyeleksi  calon pekerjanya tentunya setelah skill individu mereka masing-masing.  Saat ini bukan hanya bahasa Indonesia saja yang menjadi standarisasi perusahaan dalam menyeleksi tetapi bahasa asing seperti bahasa Inggris juga sudah ketentuan pasti dari perusahaan-perusahan menengah atas di Indonesia dalam menyeleksi karyawan. Bagi dunia bisnis  penggunaan bahasa asing juga hal yang sangat diutamakan itu sebabnya interview sekarang juga menguji bahasa inggris bagi para calon pelamar kerjanya. Betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan kita terutama untuk berkomunikasi, oleh sebab itu perusahaan-perusahaan sangat selektif untuk menyeleksi calon pelamar kerja baru karena jika perusahaan dengan mudah menerima calon tanpa mengetahui dahulu bahasa si pelamar, maka hal itu akan merugikan perusahaan itu sendiri karena jika orang yang tidak pandai berbahasa dengan baik masuk dan bekerja di perusahaan maka hal ini akan membuat perusahaan itu sendiri hancur karena untuk dapat bekerjasama dengan mitra kerja diperlukan suatu jalinan komunikasi yang baik agar suatu tujuan dapat tercapai. Untuk saat ini banyak orang Indonesia sendiri yang tidak pandai dalam menggunakan bahasa Indonesia mereka dengan baik dan benar, saat ini banyak orang yang sudah mulai terbiasa mengucapkan bahasanya yang tidak baik dalam kehidupannya sehari-hari dalam artian berbahasa atau mengeluarkan kata-kata kotor, hal ini yang sangat berbahaya untuk perusahaan jika memiliki pekerja yang seperti ini karena dapat merusak image perusahaan itu sendiri. Ada baiknya mulai dari dini membiasakan menggunakan bahasa dengan baik dan benar dimana pun tempatnya, agar ketika berada di dunia bisnis nantinya hal ini sudah terbiasa dan tidak akan merugikan diri sendiri maupun perusahaan itu sendiri.

SINOPSIS NOVEL "TUHAN IZINKAN AKU JADI PELACUR"

TUHAN IZINKAN AKU MENJADI PELACUR
Novel karangan Muhidin M Dahlan ini berlatar tempat  di kota Jogjakarta yang merupakan sebuah kota yang terkenal dengan sebutan kota pelajar. Novel ini  merupakan sebuah kisah nyata yang mengisahkan seorang wanita bernama Nidah Kirani seorang mahasiswi S1 yang merupakan seorang aktivis sebuah organisasi islam. Mahasiswi ini merupakan sesosok wanita yang sholeha, yang selama hidupnya hanya dihabiskan untuk beribadah seperti sholat dan membaca al-quran, Kiran hampir melupakan kehidupan duniawinya.  Kiran awalnya tinggal di pondok Ki Ageng bersama seorang sahabatnya yang merupakan teman curhatnya. Kiran aktif dalam forum-forum di kampusnya yang membahas mengenai keislaman.  Dalam kegiatan aktifnya di forum-forum islam membuatnya mengenal dan ikut bergabung bersama suatu organisasi islam yang memperjuangkan agama islam di Indonesia. Tetapi tekadnya untuk memperdalam agama dengan mengikuti organisasi ini pupus, dia menemukan kejangalan-kejangalan di organisasi ini yang memperbolehkan melakukan segala cara dalam mengumpulkan dana seperti dengan cara menipu, mencuri, dan melacur. Kiran merasa sangat kecewa karena apa yang dipikirkannya selama ini tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan organisasi ini bersama 4 orang temannya, dengan rasa frustasi dan kekecewaan yang teramat besar terhadap organisasi ini dan Tuhannya Kiran merasa bimbang Kiran ingin berontak dan mundur karena dia mendapatkan tekanan yang sangat berat dari organisasi, lingkungannya, dan bahkan dalam dirinya sendiri.
Dan akhirnya Kiran merasa hidupnya tidak ditolong tuhannya dan Kiran melakukan hal-hal yang diluar pemikirannya, Kiran yang pada awalnya bercita-cita menjadi muslimah yang beragama secara kaffa kini pupus dan pada akhirnya kini menjadi seorang pelacur. Kiran yang awalnya seorang muslimah bejilbab lebar kini berubah menjadi sesosok wanita yang dapat memuaskan gairah para lelaki, dan berubah menjadi wanita jalang yang berkelana dari satu lelaki ke lelaki lain. Kiran menjual tubuhnya hampir ke setiap lelaki. “Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihatlah aku Tuhan! Kan ku tuntaskan pembrontakanku pada-Mu!” kata-kata ini yang selalu dikatakanya setelah bercinta tanpa rasa penyesalan. Kiran merasa puas karena telah menelanjangi topeng-topeng kemunafikan dari lelaki yang selama ini selalu tampak terhormat didepan tetapi kenyataan dibelakannya tidak seperti itu. Dalam melakukan kegiatan maksiatnya ini Kiran dibantu oleh dosennya yang merupakan seorang germonya. Kiran merasa tubuhnya yang telah diciptakan oleh tuhannya itu yang dapat membuat lelaki bertekuk lutut atas kemolekan tubuhnya itu. Tetapi didalam kegiatannya ini Kiran juga masih mengikuti kegiatan mahasiswa islam yang cukup besar. Ini merupakan kisah Kiran dalam mencari jati dirinya dalam hidup dan merupakan pendekatan dirinya dengan Tuhannya yang akhirnya membuatnya salah langkah.